🦌 Perbedaan Hexa Core Dan Quad Core

Samsung Galaxy Note 3 Neo atau sebelumnya diketahui sebagai Galaxy Note 3 Lite akan menjadi phablet pertama pengusung prosesor berinti enam atau hexa-core. Seperti dilansir SamMobile (8/1), nantinya Samsung Galaxy Note 3 Neo ini akan dirilis ke pasaran dengan mengusung spesifikasi seperti layar 5,5 inci, prosesor dual-core 1,7Ghz + quad ekarangini, kebanyakan CPU menggunakan teknologi dual core, quad core dan octo core. Sebenarnya, apakah arti 'core' pada CPU dan apa pe Itulahperbedaan antara quad core dan octa core yang perlu kamu ketahui untuk mendapatkan smartphone dengan. (core) di dalamnya. Sekarang ada orang yang mencapai dual, quad, hexa dan octa core. Arti Dual Core Quad Core Octo Core Dan Perbedaannya Jalantikus. Prosesor Pengertian Dan Jenis Serta Tips Memilih Votecamejo. Pengertian Quad IntelCore 2 Duo, Core 2 Quad dan Core 2 Extreme yang memiliki FSB 1. 066. Perhitungan Bandwidth processor sama dengan rumus diatas, yaitu = FSB (MHz) x Lebar Data (8 byte). Itu artinya, Core 2 Duo FSB 1. 066 MHz x 8 Byte = 8. 258 MB/s. Dan RAM yang dapat memenuhi kebutuhan data ini adalah DDR 2 PC 533 dalam konfigurasi Dual Channel. Sesuainamanya, prosesor Dual Core memiliki dua core dalam satu chip, sedangkan prosesor Quad Core memiliki empat core. Kemampuan multitasking Jumlah core ternyata mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan. Semakin banyak core yang dimiliki, maka semakin cepat aplikasi atau program yang sedang dibuka atau dijalankan. PerbedaanXiaomi Redmi Note 3 dan Redmi Note 4. Vendor kenamaan asal China yang dikenal dengan smartphone harga murahnya, Xiaomi memang memiliki. Dapur pacunya diperkuat Snapdragon 625 yang populer, dengan CPU quad-core 2 GHz yang diusungnya, dan dukungan GPU Adreno 506. Snapdragon 650, hexa-core 1,8 GHz: Snapdragon 625, octa-core Quadcore adalah 4 inti. Hexa core adalah 6 inti. Octa core adalah 8 inti. Deca core adalah 10 inti. Dan begitu seterusnya. Pada smartphone di era sekarang, jumlah inti prosesor tersebut terkadang bisa mengecoh kita sebagai konsumen. Penjelasan lebih lanjut akan kita bahas di bawah yaa. Ulasannyaakan dibahas di bawah ini: Perbedaan Prosesor Dual Core, Quad Core, dan Octa Core. 1. Single Core. Image: tips-droid.blogspot.com. Single Core merupakan prosesor tahap awal yang hanya memiliki 1 inti (single core) saja, sehingga core tersebutlah yang akan mengerjakan berbagai proses aplikasi sendirian, ditambah lagi prosesor dengan Sekaranguntuk perbedaan quad core dan dual core itu sendiri sudah terang yakni terdapat pada jumlah inti dari prosessor. Jika pada prosessor dual core memakai dua inti prosessor. Sedangkan untuk prosessor quad core memakai empat inti prosessor. Karena memakai jumlah inti prosessor yang lebih banyak tentu saja tingkat kinerja prosessor quad . Bagusan Mana? Prosesor Dual, Quad, Atau Octa-core? – Seiring dengan melonjaknya popularitas mobile gaming, semakin banyak pula calon konsumen yang sangat mempertimbangkan soal performa jika akan memilih sebuah smartphone baru. Karena jelas! Untuk urusan gaming, memang sangat dibutuhkan perangkat dengan performa tinggi agar game bisa dimainkan dengan lancar. Kalau untuk urusan laptop sih, masih lebih gampang. Tinggal pilih saja seri laptop gaming, yang sudah pasti punya performa tinggi. Sedangkan kalau untuk smartphone? Hingga saat ini, masih belum ada pembeda yang jelas antara mana smartphone yang dioptimalkan untuk urusan gaming, dan mana smartphone yang ditujukan untuk kebutuhan lainnya. Yang paling kontras mungkin cuma ada di kelas flagship saja. Dimana ada ROG Phone series yang jelas dioptimalkan untuk kebutuhan gaming mobile. Selain yang satu itu, rasanya penamaan “gaming” pada smartphone lain yang beredar hanyalah untuk kepentingan marketing saja. Prosesor Adalah Penentu Performa Kebanyakan konsumen hanya akan terpaku pada kapasitas RAM. Mereka meyakini bahwa semakin besar kapasitas RAM, maka performanya pasti akan lebih baik. Padahal, yang lebih penting lagi itu adalah prosesor CPU dan GPU. Sedangkan, RAM hanyalah sebagai penunjang saja. Seperti yang sudah pernah saya jelaskan pada tulisan tentang keuntungan RAM besar pada smartphone dan laptop. Jadi, jika ingin memilih smartphone yang punya performa mumpuni untuk gaming, pastikan untuk selalu memperhatikan prosesor apa yang mereka gunakan. Nah, untuk soal prosesor sendiri masih ada banyak hal juga yang perlu diketahui. Agar nantinya kita bisa memilih prosesor smartphone yang sesuai dengan yang kita harapkan. Di bawah ini adalah beberapa istilah yang perlu kamu ketahui tentang prosesor. Sebelum kemudian, barulah kita akan lanjut pada bahasan tentang memilih prosesor yang terbaik. Istilah tersebut antara lain adalah CPU Central Processing Unit Merupakan prosesor utama yang fungsinya adalah untuk mengolah data, serta melakukan proses dari perintah yang kita berikan. Ibarat kata, CPU ini adalah otaknya perangkat smartphone dan laptop. Cepat tidaknya respon dari perangkat kita, akan tergantung dari kekuatan CPU yang digunakan. GPU Graphics Processing Unit Merupakan prosesor khusus yang dioptimalkan untuk membantu pemrosesan dan pengolahan gambar alias grafis. Buat kita yang suka main game, peran GPU ini sangatlah penting untuk membantu kerja CPU. Terlebih jika game yang dimainkan itu punya grafik HD atau 3D. Semakin kuat GPU, maka ia akan mampu memproduksi grafik yang lebih detail, dalam waktu yang lebih cepat. Sehingga, frame rate dari game yang dimainkan pun juga akan semakin tinggi. Benefitnya, pergerakan animasi video dalam game pun bisa semakin lancar, dan kita pun bisa terhindar dari yang namanya ngelag. SoC System on Chip Atau disebut juga sebagai chipset, merupakan chip yang terintegrasi. Dimana didalamnya terdapat “satu paket” CPU, GPU, chip modem dan juga berbagai prosesor lainnya. Umumnya, smartphone menggunakan SoC karena ukurannya yang kecil. Core Artinya adalah inti, yang merujuk pada “inti prosesor”. Biasanya, kita akan menggunakan istilah “sekian-core” untuk menyebutkan jumlah inti core dari sebuah prosesor. Baik itu CPU maupun GPU. Tapi pada smartphone, umumnya yang disebutkan hanyalah jumlah core dari CPU-nya saja. Jumlah Core Untuk menyebut jumlah core, biasanya digunakan istilah berikut Single core adalah 1 inti. Dual core adalah 2 inti. Quad core adalah 4 inti. Hexa core adalah 6 inti. Octa core adalah 8 inti. Deca core adalah 10 inti. Dan begitu seterusnya. Pada smartphone di era sekarang, jumlah inti prosesor tersebut terkadang bisa mengecoh kita sebagai konsumen. Penjelasan lebih lanjut akan kita bahas di bawah yaa. ARM & Cortex Sejauh yang saya ketahui, ARM ini adalah perusahaan yang biasa mendesain sebuah prosesor. Dan desain prosesor yang dibuat oleh ARM inilah yang biasanya digunakan oleh para pembuat SoC, dalam membangun prosesor untuk smartphone dan tablet. Biasanya, prosesor yang menggunakan desain dari ARM akan memiliki nama “Cortex” dibelakangnya. Misal Quad core sekian GHz, ARM Cortex-A**. x86 Adalah desain prosesor rancangan Intel yang bisa sangat kencang tapi boros, namun bisa juga menjadi hemat daya jika clockspeed-nya diturunkan. x64 Adalah desain prosesor rancangan AMD yang saat ini masih menjadi pesaing utama dari Intel. Khususnya di pasar laptop dan juga PC. Nah, sekarang kita masuk ke pembahasan utama. Setelah kita mengetahui bahwa “core” itu adalah inti dari prosesor, mungkin kita akan mulai berpikir bahwa jumlah core yang lebih banyak otomatis performanya bakal lebih bagus. Pendapat ini memang 100% benar. Tapi kalau kita bicara soal prosesor pada smartphone, pendapat ini bisa berubah menjadi kurang tepat. Mengapa demikian? Kita sudah tau kan, bahwa prosesor yang digunakan oleh perangkat smartphone itu umumnya menggunakan desain prosesor SoC rancangan ARM? Dan SoC rancangan ARM ini ternyata agak sedikit unik. Karena mereka memiliki desain S0C yang diberi nama yang terdiri dari 2 jenis arsitektur prosesor yang berbeda. Dan kedua jenis arsitektur prosesor tesebut kemudian dijadikan satu paket dalam SoC. Arsitektur yang dimaksud itu adalah arsitektur “core cepat” dan “core hemat daya”. Kelebihan dan kekurangannya masing-masing adalah sebagai berikut Core Cepat Tipe core prosesor “big” ini bisa sangat ngebut alias punya performa tinggi, namun memiliki kekurangan pada efisiensi daya. Artinya, kalaupun clockspeed-nya diturunkan underclock, maka ia tetap tidak bisa hemat daya. Beberapa arsitektur prosesor dari ARM yang masuk dalam kategori core cepat adalah Cortex-A57 Cortex-A72 Cortex-A73 Cortex-A75 Cortex-A76 Cortex-A77 Cortex-A78 Cortex-X1 Core Hemat Daya Sedangkan tipe core prosesor “LITTLE” ini punya kelebihan pada efisiensi daya alias irit dalam penggunaan daya baterai. Tapi, meskipun clockspeed-nya dinaikkan overclock, ia tetap tak bisa memberikan performa yang lebih baik dibanding dengan tipe core prosesor “big”. Beberapa arsitektur prosesor dari ARM yang masuk dalam kategori core hemat daya adalah Cortex-A32 Cortex-A34 Cortex-A35 Cortex-A53 Cortex-A55 Dalam konsep desain SoC kedua arsitektur core prosesor tersebut biasanya akan dijadikan satu paket untuk saling melengkapi. Yang mana, konfigurasinya pun bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana sang vendor pembuat SoC. Misalnya, ada yang pakai konfigurasi 2 core cepat plus 6 core hemat daya, ada yang pakai konfigurasi 4 core cepat plus 4 core hemat daya, ada juga yang pakai 8 core yang kesemuanya menggunakan konfigurasi core hemat daya. Konfigurasi konsep desain memungkinkan smartphone untuk bisa hemat daya, namun juga bisa ngebut saat dibutuhkan. Misalnya, saat smartphone sedang tidak digunakan atau sedang menjalankan aktivitas yang ringan, maka SoC hanya akan menggunakan core hemat daya agar baterai tidak cepat habis. Sedangkan ketika kita sedang melakukan aktivitas berat seperti bermain game, peran untuk mengolah data akan diambil alih oleh core cepat agar performanya bisa lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan antara performa dan juga konsumsi daya akan bisa berimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan. Konfigurasi yang beimbang seperti ini, biasanya akan kita temukan pada SoC dari smartphone kelas menengah keatas, hingga kelas flagship. Sedangkan untuk kelas menengah, hingga kelas entry level, biasanya mereka hanya akan menggunakan SoC dengan konfigurasi core hemat daya semua. Dan oleh karena alasan inilah yang membuat jumlah core lebih banyak tidak selalu bisa memberikan performa yang lebih baik. Jadi, Bagaimana Menentukan Pilihan Prosesor Yang Baik? Konfigurasi pada SoC smartphone, membuat kita tidak lagi bisa terpaku pada jumlah core prosesor. Karena jika dibandingkan, 2 core prosesor “big” akan punya performa yang lebih tinggi daripada 8 core prosesor “LITTLE”. Maka dari itu, kita harus membandingkan bagaimana konfigurasi SoC yang digunakan pada smartphone yang kita incar. Jika ternyata arsitektur core prosesornya sama misalnya sama-sama A53, maka yang punya lebih banyak core pasti akan punya performa lebih tinggi. Jika jumlah core-nya juga sama? Maka prosesor dengan clockspeed lebih tinggi misalnya vs akan punya performa yang lebih baik. Dalam beberapa kasus, arsitektur prosesor yang lebih modern bisa saja punya performa yang lebih tinggi walau punya clockspeed yang lebih rendah. Pada contoh daftar nama “core prosesor” yang saya sebutkan tadi, arsitektur yang berada di urutan lebih bawah adalah arsitektur yang lebih baru dan juga punya performa lebih tinggi. Jadi Cortex-A78 itu lebih baik daripada Cortex-A77, dan Cortex-A55 itu lebih baik daripada Cortex-A53. Lalu, bagaimana dengan core prosesor Kryo? Bisa dibilang bahwa Kryo ini merupakan core prosesor berbasis arsitektur ARM juga, tapi dengan sedikit modifikasi. SoC yang digunakan oleh perusahaan pembuat chip yaitu Qualcomm tersebut sudah terdiri dari core prosesor big dan juga LITTE. Mungkin nanti akan saya buatkan bahasan tersendiri tentang ini karena bisa agak panjang. Tambahan Perlu diketahui bahwa walau mungkin sebuah SoC hanya mengusung core hemat daya semua, bukan berarti smartphone yang menggunakannya tidak akan bisa digunakan untuk nge-game. Kalau menurut pengalaman saya, SoC yang menggunakan konfigurasi octa core Cortex-A53 sudah terbilang cukup baik untuk menjalankan berbagai game. Walaupun tetap saja, akan lebih baik jika ternyata chipset yang digunakan sudah menggunakan core cepat. Selain itu, performa gaming itu tidak melulu dipengaruhi oleh CPU saja. Karena peran GPU alias chip pengolah grafis juga akan sangat mempengaruhi performa. Umumnya, smartphone Android yang beredar saat ini mengandalkan beberapa GPU seperti Adreno bawaan dari chipset Qualcomm Snapdragon, Mali, hingga PowerVR. Namun sayangnya, seringkali, detail dari GPU ini sendiri masih jarang diungkapkan sehingga biasanya kita hanya akan mengira-ngira performanya berdasarkan seri chipset yang digunakan. Kesimpulan Jadi, sekali lagi saya tegaskan bahwa jumlah core yang lebih banyak belum tentu dapat memberikan performa yang lebih baik. Semua itu tergantung dari amal dan ibadah arsitektur alias desain rancangan untuk membangunnya. Silakan jelajahi blog ini untuk menemukan berbagai informasi menarik lainnya. Semoga bermanfaat! 🙂 In logistics or the trade sector, optimised internal mechanisms are a key part of high-quality production processes. The question of storage location, for example, can be answered through consistent material monitoring or by identifying parts at important stages of the production and administration process. Given the first variant requires monitoring all the manufacturing facility's means of transport, it is suitably complex. Many dealers and logisticians thus rely on mobile data collection, in which scanners read 1D or 2D codes or RFID tags to detect where goods are located, how many goods there are, and the time at which they are located. The data-collection devices available today are adapted to modern requirements, and fitted with either quad-core or hexa-core processors. Both variants have their pros and cons, which all need to be weighed up when choosing the right scanner. Not all processors are the same Both quad-core and hexa-core processors are multi-core processors, microprocessors which combine more than one complete main processor core in a single chip. Multi-core processors have been developed to enable greater processing power. Costs also play a critical role here, as it is cheaper to fit just one processor base on the motherboard, which multiple processor cores then plug into. Multi-core processing has been on everyone's lips for many years as a result of the considerable advantages it offers. Once the first quad-core processors became available, it was soon apparent that they would significantly and easily speed up work processes. While the aim has always been to fully maximise processor performance, the performance gain does have its limits. After all, it depends heavily on implementation and the structure of the software algorithms used. If databases supplied with available data come into play, additional mechanisms need to be looked at. According to Amdahl's law – a model for accelerating programs through parallel design -, the speed increase/performance gain is limited by the amount of software capable of being parallelised. The model examines the relationship between the proportion of the program which can be processed in parallel and the acceleration resulting from parallel processing. And it is this very observation which is required in order for a multi-core CPU Central Processing Unit to be maximised. In general, hexa-core processors can achieve a greater performance gain than quad-core processors. Apparently. A comparison from everyday life If the hexa-core processor represents a sports car with 350 hp, and the quad-core processor a hatchback with 82 hp, it shouldn't be hard to work out which car reaches a faster speed on the highway and gets the driver to their destination quicker. Apparently. In peak hour, however, both vehicles are stuck in traffic jams for the same amount of time, and proceed at the same speed. Stop-start. If the sports car and hatchback have a breakdown on the way and have to stop in the emergency lane to wait for help, they both wait for the same amount of time. But as sports cars often contain special parts, it may require a special workshop to repair its damage, while the hatchback could potentially be back on the road that same day. In this case, the hatchback will be faster than the sports car. What this comparison shows is that there are always additional conditions which play a role in the overall picture. Processor availability is a particularly important factor in the direct comparison. Thinking ahead As more and more companies are starting to work with data-collection devices which combine the advantages of a modern Smartphone with mobile data recording, it is also important to take into account the device's life cycle. Smartphone life cycles these days are getting shorter, as the focus in the telecommunications industry is different to what it is in retail and logistics. When designing and developing new handheld terminals and scanners, a common requirement is that the product must be state-of-the-art, but also durable. As such, the processor it is operating with must also have long-term availability. The hexa-core processor is already reaching its limits in this respect. It is well possible for a device to be launched on the market in early 2017, but for the hexa-core processor installed in it to no longer be available by the end of 2017. Updates can, of course, be performed, but this requires time and resources – something commercial enterprises want to avoid if not absolutely necessary. There is currently no indication that the conventional quad-core processors installed in modern mobile data-collection devices will stop being available in the short term. In the end it always comes down to humans The user-device relationship must be the main priority when purchasing new data-collection devices. The applications for which a handheld terminal or scanner is to be used are also crucial. The processing power of a quad-core processor is very high, and compatibility with other systems and devices is largely guaranteed, though must always be checked separately. Comparing only the measurement values, the hexa-core processor yields faster results, but its product life cycle is much shorter, and its availability is not guaranteed. Both processors are reliable. But what's the point of an advanced hexa-core CPU if other components haven't been adapted? That's why, when choosing a data-collection device with quad-core or hexa-core processor, it is important to always consider whether, for example, it is going to be performing table calculations or whether high resolution for games and graphics is more of a priority. The answer appears obvious – yet the system interface is ultimately never the processor; it's the humans. They are the ones who decide whether they want to get to their destination in a sports car or hatchback. Nowadays, all data-collection devices need to be able to do more and more. But a device is only ever as good as the person operating it. And in the end, they are the most important and ultimate authority in the mix of performance gain, speed and processing. Infobox The DENSO Auto-ID Business Unit has been operating on the European market for more than 30 years, and specialises in mobile data collection in all its facets. The scanners and handheld terminals produced by the company, which is part of the Toyota Group, meet today's high standards in the retail and logistics industries, as well as in the transport, production, field & sales force automation, and health sectors. The BHT-1600 with quad-core processor was recently launched on the market. Before this originally Japanese company's scanner was able to be released, there were clear specifications requiring that the product be state-of-the-art, but also durable. The BHT-1600 is a scanner and company Smartphone in one – with a quad-core processor which delivers optimum results, and has already managed to impress many customers by catering to their every need. 31 August 2022 Tech Kabarsip – Ketika kita membeli laptop computer pasti mengenal istilah prosesor Twin Core atau Quad Core. Tetapi, tahukah Anda apa itu prosesor Twin Core dan Quad Core, serta perbedaan di antara keduanya? Di dunia teknologi khususnya laptop computer dan PC, Twin dan Quad core bukan istilah yang asing. Banyak produsen laptop computer menawarkan perangkatnya dengan dukungan Twin Core dan Quad Core. Sayangnya sebagian orang masih suka bingung dengan istilah tersebut. Oleh karenanya, kami akan memberikan informasi mengenai kedua jenis Core itu, serta perbedaan di antara keduanya. Apa Itu Twin Core dan Quad Core?Perbedaan Twin Core dan Quad Core 1. Konsumsi Daya Semakin Besar 2. Perangkat Lebih Cepat Panas3. Jumlah Core Tidak Mempengaruhi Harga 4. Jumlah Core Berpengaruh Sedikit Terhadap Kecepatan Pentingkah Jumlah Core? Core untuk Gaming Core untuk Mengedit Foto dan Video Core untuk Aplikasi Desain Apa Itu Twin Core dan Quad Core? Pertama-tama harus diketahui dahulu mengenai apa itu Twin Core dan Quad Core? Perlu diketahui bahwa di dalam chip prosesor biasanya memiliki 1, 2, 4, 6, 8, 10, 12 bahkan sampai 16 inti. Setiap Core atau inti adalah bagian dari chip yang melakukan pekerjaan pemrosesan dan setiap inti merupakan Central Processing Unit CPU. Jadi jika ada perangkat yang memakai Single Core, maka itu artinya chip prosesor hanya memiliki 1 inti. Sedangkan prosesor Twin Core memiliki 2 Core, Quad Core memiliki 4 inti, Hexa-Core artinya 6 inti, Octa-Core yaitu 8 inti dan seterusnya. BACA JUGA Perbedaan Twin Core dan Quad Core Mungkin Anda berpikir kalau perbedaan keduanya hanya soal jumlah inti atau inti saja. Padahal, penjelasannya tidak semudah itu. Terdapat beberapa perbedaan mengenai kedua jumlah core tersebut yang harus Anda ketahui. 1. Konsumsi Daya Semakin Besar Perbedaan yang bisa diulas dari segi konsumsi daya. Ternyata lebih banyak core, membuat konsumsi daya prosesor lebih tinggi. Walaupun perusahaan pembuat chip berusaha untuk membuat prosesor yang hemat energi, namun tetap saja Quad Core lebih boros baterai ketimbang versi dua inti. 2. Perangkat Lebih Cepat Panas Selain itu, prosesor dengan perangkat inti yang lebih banyak maka cenderung meningkatkan suhu perangkat. Jadi bisa dikatakan prosesor dengan Quad Core mampu membuat suhu perangkat lebih panas, ketimbang perangkat yang didukung oleh jumlah inti yang lebih sedikit. Untungnya, ada beberapa produsen perangakt yang menambahkan solusi pendinginan seperti Warmth Sink agar suhu perangkat lebih terjaga. 3. Jumlah Core Tidak Mempengaruhi Harga Mungkin ada yang beranggapan kalau perangkat Quad Core harganya lebih mahal ketimbang Twin Core, karena jumlah core lebih banyak. Padahal anggapan tersebut salah. Jumlah core tidak mempengaruhi aspek harga. Terdapat beberapa aspek lainnya seperti kecepatan clock, versi arsitektur dan lain sebagainya yang berpengaruh terhadap harga perangkat itu sendiri. 4. Jumlah Core Berpengaruh Sedikit Terhadap Kecepatan Berikutnya mengenai kecepatan. Ada anggapan kalau Core yang lebih banyak membuat performa perangkat lebih cepat. Anggapan tersebut memang benar, tetapi untuk meningkatkan kecepatan perangkat jumlah Core saja tidak cukup. Terdapat beberapa pengaruh lain yang mendorong performa perangkat seperti kecepatan clock, kapasitas RAM, kartu grafis dan lain sebagainya. BACA JUGA Pentingkah Jumlah Core? Perangkat laptop computer atau PC, pastinya digunakan untuk berbagai aktivitas seperti bermain sport, edit foto dan video atau kegiatan lainnya. Sementara, saat ingin melakukan semua aktivitas tersebut, Anda harus memperhatikan mengenai jumlah core perangkat yang dimiliki. Core untuk Gaming Buat Anda yang suka gaming, maka disarankan untuk memiliki perangkat dengan jumlah core yang lebih banyak. Sebab, sebagian besar sport terpopuler atau studio besar atau AAA mendukung arsitektur multi-threaded. Selain itu online game PC bergantung pada kartu grafis dan prosesor multi-core agar sport bisa berjalan mulus dan ngelag. Core untuk Mengedit Foto dan Video Hal yang sama juga berlaku untuk aplikasi edit foto dan video. Bagi Anda yang bekerja sebagai editor foto, video atau konten kreator maka disarankan untuk memiliki perangkat dengan Core banyak seperti Quad Core. Sebagian besar alat pengeditan audio dan video populer memanfaatkan pemrosesan multi-threaded yang otomatis membutuhkan prosesor dengan Core banyak. Core untuk Aplikasi Desain Fakta yang berbeda untuk aplikasi desain. Aplikasi desain terpopuler seperti Adobe Photoshop tidak membutuhkan prosesor dengan Core yang banyak. Hal ini dikarenakan ada aspek lain seperti kecepatan clock yang lebih tinggi dan cache prosesor yang lebih banyak, yang lebih dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi desain. Secara keseluruhan, prosesor Quad Core akan bekerja lebih cepat daripada prosesor Twin Core untuk komputasi umum. Alasannya karena setiap program yang Anda buka akan bekerja pada intinya sendiri, jadi jika tugas dibagi, kecepatannya lebih baik. Apalagi buat yang suka membuka banyak aplikasi secara bersamaan, maka pastinya membutuhkan perangkat dengan Core yang banyak. Tetapi, semua ini tergantung pada kebutuhan masing-masing dari Anda. [NM/HBS] ,Perbedaan Prosesor Twin Core Quad Core dan Kelebihannya,

perbedaan hexa core dan quad core